Fun Learning: Edukasi Compost Art kepada Anak-Anak

Yogyakarta – Daerah Istimewa Yogyakarta sudah lama mengalami masalah sampah. Sampah di Jogja selalu berakhir di TPA Piyungan, padahal dalam laman Pemerintah Daerah DIY disebutkan bahwa TPA Piyungan bukan tempat pembuangan sampah terpusat melainkan tempat pembuangan sampah regional dan statusnya adalah sebagai tempat pembuangan akhir. Sebagai TPA atau Tempat Pembuangan Akhir, seharusnya TPA Piyungan digunakan sebagai lokasi untuk membuang residu bukan sebagai lokasi penumpukan sampah.

Kelirunya pemahaman mengenai TPA ini membuat masyarakat kurang peduli dengan sampah. Mayoritas berpikir sampah yang sudah dibuang di tempat pembuangan prosesnya sudah selesai. Akan tetapi ketika TPA Piyungan ditutup, masyarakat ramai mempermasalahkan kemana sampah mereka harus dibuang.

 

Berangkat dari permasalahan tersebut, mahasiswa KKN UGM Unit YO-054 Subunit 3 mengadakan program edukasi pengelolaan sampah organik untuk anak-anak. Edukasi dilakukan dengan cara yang menyenangkan bagi anak-anak yakni melalui compost art.

 

Kegiatan compost art diharapkan dapat membangun kreativitas dan kepedulian anak-anak terhadap sampah organik. Dengan demikian, sampah organik tidak hanya dibuang begitu saja, tapi bisa digunakan sebagai bahan untuk melatih kreativitas anak dan melakukan composting atau pengomposan di rumah.

Kegiatan composting dapat membantu untuk mengurangi sampah organik. Hasil dari kegiatan ini adalah pupuk kompos yang memiliki beberapa manfaat, diantaranya meningkatkan kualitas tanah, mengurangi penggunaan pupuk kimia, serta melindungi tanaman dari hama dan berbagai penyakit sehingga kualitas tanaman dapat meningkat.

× Chat Via WA (Fast Respons)